Sepanjang sejarah dan lintas budaya, babi telah mengumpulkan banyak makna simbolis. Hewan ternak sederhana ini memiliki beragam representasi kesuburan, kejantanan, kelimpahan, makanan, kemalasan, kerakusan, kekotoran, dan banyak lagi.
Sejarah Singkat Simbolisme Babi
Akar simbolisme babi dapat ditelusuri lebih dari 40.000 tahun yang lalu hingga Zaman Batu. Masyarakat prasejarah memelihara babi hutan dan menganggapnya sebagai sumber makanan berharga yang kaya akan daging dan lemak. Babi termasuk hewan pertama yang didomestikasi, bersama dengan anjing, domba, dan kambing.
Di dalam Mesir kuno , babi diasosiasikan dengan dewa Horus dan Seth. Babi dihormati sekaligus dicerca di Mesir – meskipun dagingnya dianggap haram untuk dikonsumsi manusia, babi dikorbankan kepada para dewa dan digunakan dalam perawatan medis. Orang Mesir juga menggunakan babi dalam seni sebagai simbol kejahatan dan ketidaktahuan.
Di dalam Mitologi Yunani dan Romawi , babi dikaitkan dengan dewa kesuburan seperti Demeter, Ceres, Adonis, dan Bacchus. Hubungan ini kemungkinan besar muncul dari reputasi babi sebagai hewan yang sangat subur dan menghasilkan banyak anak. Babi sering kali dikorbankan untuk dewa kesuburan.
Bangsa Celtic memiliki pandangan yang lebih positif terhadap babi. Mereka menganggap hewan-hewan ini membawa keberuntungan dan kemakmuran. Motif babi hutan Celtic telah ditemukan di banyak artefak. Bagi bangsa Celtic, babi hutan melambangkan keberanian, kemauan yang kuat, dan kesuksesan dalam pertempuran.
Babi juga memainkan peran penting dalam hal ini Mitologi Nordik , dimana babi hutan dianggap sebagai hewan suci Freyr dan Freyja. Itu melambangkan babi hutan kebajikan prajurit keberanian, kekuatan, dan keberanian. Ada banyak referensi tentang babi hutan ajaib dalam mitos dan legenda Norse.
Variasi Budaya dalam Simbolisme Babi
Simbolisme babi sangat bervariasi antar budaya dan agama. Berikut beberapa contoh yang menonjol:
- Di dalam agama Yahudi , babi dipandang sebagai hewan najis dan babi diharamkan sebagai makanan. Hal ini muncul dari perintah dalam Ulangan 14:8 yang menyatakan bahwa babi tidak suci secara ritual karena mereka tidak mengunyah makanannya. 1 .
- Di dalam Islam , babi juga dianggap sebagai hewan najis, dan konsumsi daging babi dilarang. Babi disebutkan secara negatif dalam Al-Qur'an sebagai perwujudan orang yang tamak dan boros.
- Di dalam Cina , babi merupakan salah satu dari 12 hewan zodiak. Orang yang lahir di Tahun Babi dianggap bersungguh-sungguh, baik hati, dan beruntung. Babi juga dikaitkan dengan kekayaan dan kemakmuran dalam budaya Tiongkok.
- Di dalam agama Buddha , babi melambangkan ketidaktahuan, keserakahan, kemalasan, dan kerakusan. Tiga Racun ketidaktahuan, keterikatan, dan kebencian terkadang direpresentasikan sebagai tiga babi.
- Di dalam Kekristenan , babi memiliki simbolisme yang ambivalen. Di satu sisi, ini melambangkan pemanjaan berlebihan, kekotoran, dan dosa. Namun Yesus juga menggunakan metafora babi untuk menjelaskan belas kasihan dan penerimaan ilahi.
Makna Positif Simbolisme Babi
Meskipun terdapat beberapa konotasi negatif, babi mempunyai banyak makna positif di berbagai budaya:
- Circe – Penyihir mengubah anak buah Odysseus menjadi babi.
- Babi Hutan Calydonian – Seekor babi hutan raksasa yang dikirim oleh Artemis, diburu oleh banyak pahlawan Yunani.
- Adonis – Ditanduk sampai mati oleh babi hutan sebagai hukuman atas kesombongan.
- Hildisvíni – Babi hutan abadi dewa Freyr.
- Sæhrímnir – Babi hutan ajaib Valhalla yang disembelih setiap malam dan dibangkitkan.
- Gullinbursti – Babi hutan berbulu emas yang dibuat oleh para kurcaci untuk Freyr.
- Twrch Trwyth – Seekor babi hutan raksasa yang diburu oleh Raja Arthur dan anak buahnya.
- Babi hutan Ben Gulbain – Diarmuid Ua Duibhne dibunuh oleh babi hutan yang dikirim oleh pelamar yang cemburu.
- Mucalinda – Babi hutan pelindung Saint Senan Irlandia.
- Zhu Bajie – Salah satu pahlawan Perjalanan ke Barat, siluman babi yang menjadi murid Buddha.
- Babi – Setan keserakahan dikalahkan oleh Buddha untuk mengajarkan moralitas.
- Babi keberuntungan – Babi dengan ekor melengkung melambangkan kemakmuran dan nasib baik.
- Anak yang Hilang – Setelah menyia-nyiakan warisannya, dia membuang babi tetapi ingin kembali ke rumah.
- Babi Gadarene – Yesus mengirim setan ke babi, mengusir mereka dari tebing.
- Babi terlarang – Babi dipandang sebagai pemakan bangkai yang kotor dan tidak suci dalam Imamat.
- Saat babi terbang – Ungkapan sarkastik yang menyiratkan sesuatu tidak akan pernah terjadi. Berdasarkan gambar fantastis babi yang mengepakkan sayap dan terbang 2 .
- Jangan melemparkan mutiaramu ke hadapan babi – Perintah Alkitab untuk tidak memberikan sesuatu yang berharga kepada mereka yang tidak mampu menghargainya 3 .
- Celengan – Babi keramik atau plastik yang digunakan oleh anak-anak untuk menyimpan koin, timbul dari hubungan babi dengan kemakmuran.
- Babi Panggang – Pesta tradisional Hawaii di mana seekor babi utuh dimasak di atas api terbuka.
- Tahun Babi – Zodiak Tionghoa bagi mereka yang lahir pada tahun Babi, dianggap murah hati, tulus, dan sejahtera.
- Babi adalah salah satu hewan peliharaan tertua umat manusia, yang menyediakan daging berlimpah sejak Zaman Batu.
- Simbolisme babi mencakup banyak hal, termasuk kesuburan, kejantanan, makanan, kelimpahan, kerakusan, keserakahan, kemalasan, dan kekotoran.
- Budaya yang berbeda memiliki perspektif yang berbeda-beda mengenai babi – keduanya dihormati dan dicerca dalam tradisi mitologi dan agama.
- Makna positif menekankan keberuntungan, kemakmuran, tekad, dan kecerdasan babi.
- Makna negatif muncul dari kerakusan, kekotoran, kemalasan, dan keserakahan babi.
- Ekspresi budaya kreatif menyoroti kekayaan peran simbolik babi, baik dan buruk.
- https://en.wikipedia.org/wiki/Religious_restrictions_on_the_consumption_of_por [ ↩ ]
- https://www.merriam-webster.com/dictionary/when%20pigs%20fly [ ↩ ]
- https://www.gotquestions.org/pearls-before-swine.html [ ↩ ]
Makna Negatif Simbolisme Babi
Babi juga memiliki beberapa makna simbolis yang kurang bagus:
Simbolisme Babi dalam Mitologi dan Cerita Rakyat
Babi memainkan peran simbolis yang penting dalam mitos dan cerita rakyat dari beragam budaya:
Yunani/Romawi
Norse
Celtic
Cina
Kristen/Yahudi
Simbolisme dan Makna Babi Positif
Mari kita telusuri beberapa makna positif di balik simbolisme babi secara lebih mendalam:
Kelimpahan
Babi dengan sempurna melambangkan kelimpahan. Hewan-hewan yang kekar dan memiliki bantalan yang baik ini tampaknya dipenuhi dengan kemakmuran. Kotoran mereka yang besar melambangkan kesuburan dan reproduksi. Babi bahkan mengubah makanan busuk menjadi daging dan lemak yang berharga.
Dalam seni dan patung, babi muncul sebagai simbol kelimpahan – perut buncit dan wajah rahangnya memancarkan rasa kemurahan hati dan kesejahteraan. Namun, lukisan kehidupan sering kali menampilkan babi untuk menandakan kemakmuran dan kemurahan hati.
Makanan
Selain kelimpahannya, babi juga menyediakan makanan nyata sebagai sumber makanan pokok seperti daging babi, ham, dan bacon. Hampir setiap bagian dari babi yang disembelih dapat digunakan secara produktif – daging, lemak, kulit, tulang, darah, dan organ.
Kualitas bergizi ini memiliki makna ritual di beberapa budaya di mana babi disembelih untuk pesta kurban dan persembahan. Berbagi daging babi berarti mengambil bagian dalam kekuatan dan semangat kemurahan hati.
Kesuburan & Kejantanan
Babi adalah hewan yang sangat subur. Seekor babi betina dapat melahirkan lebih dari selusin anak babi dalam satu kelahiran dan menghasilkan dua kelahiran dalam setahun. Kapasitas reproduksi yang luar biasa ini mengasosiasikan babi dengan kesuburan dan fekunditas.
lagu & pujian
Babi hutan mewakili lambang kejantanan maskulin yang liar. Akar Indo-Eropa merembes- Artinya lincah, sembrono, dan babi, juga memunculkan kata jantan dan jantan.
Keberuntungan
Daging babi telah dianggap sebagai makanan pembawa keberuntungan di banyak kebudayaan. Ini sering dimakan pada hari libur, pernikahan, festival, dan perayaan lainnya untuk menarik keberuntungan dan mengusir kejahatan.
Dalam tradisi rakyat Eropa Timur, babi adalah hewan suci. Membunuh dan memakan babi dipercaya membawa rejeki di tahun mendatang. Masyarakat Celtic mengandalkan ramalan tulang babi untuk mengetahui hari keberuntungan.
Tekad
Babi memperlihatkan tekad yang kuat seraya menggunakan moncongnya untuk berakar tanpa henti di tanah. Mereka tampaknya mewujudkan kerja keras, ketekunan, dan tak kenal lelah.
Hal ini menjadikan babi sebagai simbol upaya penuh dedikasi. Babi menunjukkan bahwa imbalan bisa datang kepada mereka yang mengabdikan diri sepenuhnya pada usahanya. Hal ini mendorong kami untuk terus maju meskipun ada hambatan.
Simbolisme dan Makna Babi Negatif
Di sisi lain, beberapa sifat babi yang tidak menyenangkan telah melahirkan simbolisme negatif:
Kerakusan
Babi adalah pemakan yang rakus, mampu mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam satu sesi. Nafsu makan mereka yang besar menghubungkan mereka dengan dosa kerakusan yang mematikan – terlalu memanjakan makanan dan minuman.
Dalam seni Kristen, babi sering kali melambangkan kerakusan. Gambaran tentang para pendeta yang rakus dan gemuk yang secara sembarangan memberi makan dari ikan trot yang melimpah berfungsi untuk menggambarkan bahayanya jika berlebihan.
Kekotoran
Meskipun terkenal dengan kecerdasannya, babi juga menunjukkan beberapa kebiasaan kotor. Mereka sering berkubang di lumpur, sampah, dan kotorannya. Kekotoran ini menciptakan citra babi sebagai binatang yang busuk dan tidak higienis.
Yudaisme dan Islam pada khususnya menganut persepsi bahwa babi adalah binatang yang najis dan menjijikkan. Babi melambangkan kenajisan dan polusi spiritual.
Kemalasan
Babi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur dan berbaring. Saat tidak aktif makan, mereka bisa terlihat malas.
Maka muncullah gambaran tentang babi pemalas – tidur di tempat tidur, tidak mau bangun dari tempat tidur, dan umumnya tidak bergerak dan malas. Sebagaimana orang malas dalam bahasa sehari-hari disebut babi, hewan ini menjadi simbol kelambanan dan kelesuan.
Ketamakan
Kerakusan babi terkait erat dengan keserakahan. Nafsu makan mereka yang tak terpuaskan untuk mendapatkan lebih banyak membuat mereka dipandang sebagai lambang perilaku serakah yang ekstrim.
Arti kedua dari kata babi adalah orang yang egois atau serakah. Menghabiskan berarti mengonsumsi makanan dengan cara yang sangat rakus dan rakus. Babi mewakili bahaya dari selalu menginginkan lebih.
Babi dalam Ekspresi Budaya
Asosiasi simbolik babi yang kaya sering muncul dalam bahasa budaya dan ekspresi artistik. Berikut beberapa contohnya:
Kesimpulan Poin Penting
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa asal usul simbolisme babi?
Babi adalah salah satu hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia sejak lebih dari 40.000 tahun lalu hingga Zaman Batu. Kesuburan mereka yang melimpah dan dagingnya yang bergizi menyebabkan simbolisme babi muncul di banyak kebudayaan.
Mengapa babi melambangkan keserakahan dan kerakusan?
Babi dikenal karena nafsu makannya yang besar dan kecenderungannya untuk makan berlebihan. Rasa lapar yang tak terpuaskan menghubungkan mereka dengan sifat-sifat manusia yang tamak dan rakus.
Apakah babi hanya mempunyai simbolisme negatif?
Tidak, babi juga memiliki banyak arti positif, melambangkan kemakmuran, tekad, dan kelimpahan. Babi adalah simbol kompleks yang melambangkan dualitas terang dan gelap.
Agama apa yang membatasi konsumsi daging babi?
Yudaisme dan Islam melarang konsumsi daging babi berdasarkan perintah dalam teks agama yang menyatakan babi sebagai hewan najis.
Mengapa babi beruntung di beberapa budaya?
Bagi masyarakat Celtic dan Norse, babi melambangkan karunia dan kesuburan. Membunuh babi merupakan ritual yang diyakini dapat menjamin keberuntungan dan rejeki di tahun mendatang.